Pages

Senin, 22 September 2014

Pertemuan Ke V part 2

  saatnya membahas kelanjutan blog sebelumnya nih. selamat membaca yaa teman teman. :D



Kesesatan Pemikiran (Fallacia)

 

      Kesesatan Pemikiran (Fallacia) adalah kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat.
Kesalahan fakta
Contoh:
Presiden AS Barack Obama lahir di Indonesia. Ahmad lahir dengan  bintang gemini, maka hidupnya penuh dengan persoalan. 
  
Klasifikasi: Kesesatan formal dan Kesesatan informal. 
Kesesatan formal: Pelanggaran terhadap kaidah logika
Kesesatan informal: Menyangkut kesesatan dalam bahasa.

Penempatan kata depan yang keliru
Misal: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan. 

Mengacau posisi subjek atau predikat
Misal: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu. 

Ungkapan yang keliru
Misal: Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang
 lalu.                                                                                                                                                                                                                                                                                  Amfiboli: 

Amfiboli: sesat karena struktur kalimat bercabang.
Misal:  Anto Anak Bu Lasma yang hilang ingatan lari dari rumah. 

Kesesatan aksen/prosodi: sesat karena penekanan yang salah dalam pembicaraan.
Misal: Ada aturan "Anda tidak boleh ganggu anak tetangga". Nah Pak Budi bukan tetangga anda. Maka anda boleh mengganggu anaknya. 

Kesesatan bentuk pembicaraan: sesat karena orang menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain.
Misal: Berpakaian artinya memakai pakaian. Bersepeda artinya memakai sepeda. Maka, beristeri artinya memakai isteri. 

Kesesatan aksiden: yang aksidental dikacaukan dengan hal yang hakiki.
Misal: Sawo matang adalah warna. Orang Indonesia itu sawo matang. Maka, Orang Indonesia itu adalah warna.

Kesesatan karena alasan yang salah: Konklusi ditarik dari premis yang tak relevan. 


Kesesatan presumsi 

Generalisasi tergesa-gesa: Orang Padang pandai memasak. 

Non sequitur (belum tentu): Memang saya tidak lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dengan dosen tsb. 

Analogi palsu: Membuat isteri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dengan membelai kepalanya dan memberi banyak makan. 

Penalaran melingkar (petitio principii): Manusia merdeka karena ia bertanggung jawab dan ia bertanggung jawab karena ia merdeka.

Deduksi cacat: Barangsiapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti orang baik. Andi pasti orang baik.
 
Pikiran simplistis: Karena ia tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral. 


Menghindari persoalan
Argumentum ad hominem: Jangan percaya omongannya krn ia bekas narapidana.
Argumentum ad populum: Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan kita.
Argumentum ad misericordiam: Seorang terdakwa meminta keringanan hukuman karena mengaku punya banyak tanggungan.
Argumentum ad baculum: Karena beda pendapat, suka meneror orang lain.
 
Argumentum ad auctoritatem: Mengutip pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
Argumentum ad ignorantiam: Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
Argumen untuk keuntungan seseorang: Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau dijadikan isteri.
Non causa pro causa: Orang sakit perut setelah menghapus sms berantai, maka dia menganggap itu sebagai penyebabnya.
Kesesatan retoris 

Eufemisme/disfemisme: Pembangkang yg dianggap benar disebut reformator. Bila tdk disenangai maka disebut anggota pemberontak.
Penjelasan retorik: Dia tidak lulus karena tidak teliti mengerjakan soal.
Stereotipe: Orang Jawa penyabar. Orang Batak suka menyanyi.
Innuendo: Saya tidak mengatakan makanan tidak enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
Loading question: Apakah Anda masih tetap merokok?
Weaseler: Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.

Downplay: Jangan anggap serius omongannya karena dia hanya buruh bangunan.
Hiperbola: membesar-besarkan.
Pengandaian bukti: studi menunjukkan.
Dilema semu: Tamu yg menolak kopi, langsung disuguhi sirup.


 Sumber: Powerpoint pak Raja Oloan Tumanggor





Nih foto-foto saya sedang mengerjakan tugas bareng kelompok saya. Kami disuruh membuat kliping yang berisi artikel dari koran yang berisi tentang definisi, klasifikasi, keputusan, deduksi dan induksi, silogisme dan fallacia.







1 komentar: