Pages

Selasa, 23 September 2014

Pertemuan Ke VI part 2

 

 Filsafat Manusia

 

Filsafat : philein (mencintai) dan sophia (kebijaksanaan)
Filsafat sebagai perenungan dicirikan oleh:
        Mengkaji segala hal secara kritis
        Menggunakan metode dialektis
        Berusaha mencapai realitas terdalam (arkhe)
        Bertujuan menangkap tujuan ideal realitas
        Mengetahui bagaimana harus hidup sebagai manus
·       
  Jadi…
o   Filsafat sebagai hasil perenungan
o   Filsafat sebagai kritik
o   Filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari kebenaran secara metodik, sistematis, rasional, runtut, radikal dan bertanggungjawab


PEMBAGIAN FILSAFAT

Philosophy:
    - Metaphysic 
          =General
                     Ontology 
                     Cosmology
          =Spesial
                     Theodicy
                      Psychology
   - Epistemologis
          =Logic
          =Ethics     

                                                    
PENGERTIAN
  Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia atau menyoroti hakikat atau esensi manusia
  Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia
  Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia.
  Maka, filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.



YANG DIPELAJARI DI FILSAFAT MANUSIA
  •   Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari “yang ada”
  • Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. 
      ◦    Boleh saja tidak harus tahu segala hal, tapi sekurang-kurangnya harus mengenal
           dan mengerti diri sendiri secara mendalam agar dapat mengatur diri dalam hidup ini.
SULITKAH BERFILSAFAT TENTANG MANUSIA?
  • Ya, karena seolah tak berguna atau tak mungkin
  • Zaman sekarang banyak ilmu yang mengkaji manusia yang memperkaya dan memperdalam pengetahuan tentang manusia. Lalu, apa perlunya lagi filsafat manusia?
  • Karena belum cukup!
  • Para filsuf saling bertentangan, mungkin mereka juga salah.
  • Karenanya, ingat tujuan filsafat di atas tadi
MASIH PERLU DAN MUNGKINKAH BERFILSAFAT MANUSIA?
  • Masih, pandangan yang bertentangan antar filsuf dapat diatasi dan diperdamaikan. “kesalahan” para filsuf dapat dikoreksi lagi
  • Sayang bukan bila tidak mendalami ajaran filosofis yang begitu mendalam dari para filsuf, antara lain :
o   Plato
o   Aristoteles
o   Merleau-Ponty
o   Paul Ricoeur
o   Martin Heidegger
o   Soren Kierkegaard
o   Emmanuel Levinas
o   Gabriel Marcel
o   Jacques Lacan
o   Jacques Derrida dll
  • Konsepsi mereka begitu mendalam dan holistik
RELEVAN KAH FILSAFAT MANUSIA?
       Ya, manusia itu dinamis, misteri dan paradoksal
       Alasan:
1.    Dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaannya
2.    Dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
3.    Sebagai konsekuensi no.2 di atas, filsafat manusia mengantar manusia semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama. Misalnya kata Karl Marx, Erich Fromm dan E. Levinas
   
METODE FILSAFAT MANUSIA
¡  Sebagai bagian dari filsafat, cara kerja filsafat manusia juga sama dengan filsafat pada umumnya
¡  Yaitu: refleksi, analisa transendental dan sintesa
¡  Juga: ekstensif, intensif dan kritis
OBJEK FILSAFAT MANUSIA
¡  Objek material: manusia
¡  Objek formal: esensi manusia, strukturnya yang fundamental
¡  Struktur fundamental bukan fisik melainkan struktur metafisik yakni intisari, struktur dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme primordial manusia yang diketahui melalui daya pikir, bukan penginderaan.
¡  Apakah manusia itu?
¡  Siapakah manusia itu?
¡  Apakah makna eksistensi manusia?
¡  Apakah artinya manusia dan bagaimana masa depan manusia?
¡  Apa artinya hidup yang manusiawi?
¡  Apakah artinya pro-kreasi?
¡  Apakah manusia boleh menciptakan manusia dengan teknologi paling mutakhir?
¡  Apakah manusia boleh mengubah “kodratnya”?
¡  Apakah tanggung jawab manusia?
¡  Apakah manusia boleh dijadikan objek eksperimen?
¡  Apa artinya “yang kodrati” itu?
KATA MAX DAN HEIDEGGER:
¡  Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya

 “WHO IS MAN ?” STANFORD UNIVERSITY PRESS, 1965 A. HESCHEL
¡  “filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu”

ASAL PERTANYAAN TENTANG MANUSIA
¡  Kekaguman
¡  Ketakjuban
¡  Frustrasi
¡  Delusi
¡  Pengalaman negatif
“aku menjadi masalah besar bagi diriku” kata Augustinus yang sedih karena kematian temannya
“karena kita adalah manusia yang akan mati…kita tidak akan puas dengan perubahan formasi sosial melulu, tetapi kita ingin mengetahui persoalan pribadi” (Adam Schaft)
Refleksi filosofis tentang manusia dapat tumbuh dari pengalaman akan kehampaan, alienasi, rutinitas, dan absurditas  sebagaimana digambarkan oleh Albert Camus
APA SAJA YANG DIBAHAS?
¡  Mencari kekhasan manusia
¡  Manusia sebagai “ada-di-dunia”
¡  Evolusi
¡  Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
¡  Manusia sebagai eksistensi bertubuh
¡  Transendensi
¡  Manusia sebagai roh
¡  Pengetahuan manusia
¡  Kebebasan
¡  Kesejarahan/historisitas
¡  kebudayaan, sains dan teknologi
¡  Dimensi antropologis dari pekerjaan
¡  Manusia sebagai pribadi/persona
¡  Kematian dan harapan

4 komentar: